Minggu, 10 Juli 2011

KAPITALISME




berbicara tentang kapitalisme tentunya kita tidak bisa melepaskannya dengan perkembangan sejarah umat manusia itu sendiri, yang dalam hal ini adalah sejarah perkembangan ekonomi karena kapitalisme sendiri sebenarnya adalah seuah system ekonomi yang merupakan buah dari dialektika antara kondisi – kondisi obyektif yang terjadi di dalam masyarakat. Sesungguhnya yang berhasil menguraikan kapitalisme scara lebih mendalam dan sistematis adalah seorang filsuf yang bernama Karl Heinrich Mark tetapi saya tidak akan langsung membahas kapitalisme melalui kerangka – kerangka teoritik yang digagas oleh Mark, karena kapitalisme sendiri sesungguhnya sudah muncul sebagai sebuah sisitem ekonomi sebelum Mark membuat DAS KAPITAL (uraian panjang Mark mengenai kapitalisme ) saya akan lebih memulai tulisan ini dari kurun waktu sekitar abad ke 17 di mana pada masyarakat eropa telah mucul gagasan – gagasan ekonomi dari zaman merkantilisme yang merupkan tahap pendahulu sebelum kita memasuki mazab klasik yang diidentikan dengan lahirnya kapitalisme.


Pada abad ke 17 masyarakat politik di eropa telah menemukan suatu gagasan mengenai nation state ( negara bangsa ) yang diasumsikan memiliki wewenang kekuasaan atas wilayah yang lebih luas, situasi politik dan situasi ekonomi pada kenyataanya akan saling mempengaruhi satu sama lain. oleh karena situasi yang politik yang berembang tersebut akhirnya mempengaruhi situasi ekonominya yang dalam hal ini adalah kegiatan usaha masyarakat, sebelum masyarakat eropa mengenal gagasan mengenai nation state kegiatan usaha masyarakat pada saat itu terdiri dari satuan usaha – usaha kecil yang tergabung dalam asosiasi yang bernama guilds, distribusi produksinya atau daerah pemasaranya hanya terbatas pada linkup wilayah yang kecil tetapi ketika gagasan mengenai nation state tadi timbul maka guilds dianggap tidak lagi relevan dengan perkembangan ekonomi yang sudah mengacu pada perdagangan antar bangsa karena iti pokok dari ajaran merkantilisme adalah perdagangan luar negri atau perdagangan antar bangsayang yang dapat menghasilkan surplus ekspor daripada impor dan surpls yang dimaksud adalah dalam bentuk logam mulia ( emas dan perak ) dan hal tersebut memerlukan dukungan kuat dari pemerintah denagn memberikan proteksi – proteksi dan subsidi serta melakukan pembatasan impor kecuali dalam hal impor bahan baku yang nantinya akan diolah menjadi produk ekspor. 

Bertentangan dengan gagasan ekonomi kaum merkantilis kaum fisiokrat memandang bahwa kegiatan pertanian yang seharusnya menjadi sumber kemakmuran atau sumber kekayaan suatu bangsa karena sesungguhnya hanya sector pertanian yang menghasilkan surpluss produksi secara netto dalam arti ada selisih jumlah antara hasi produksi dan konsumsi karena tanah diasumsikan memiliki kemampuan untuk mengahasilkan surplus produksi dalam jumlah yang melebihi peralatan – peralatan dan bahan – bahan mentah yang digunakan dalam proses produksi dalam sebuah industri sedangkan kaum saudagar tidak menghasilkan kelebihan bersih tetapi hanya mentransformasikan nilai yang sebelumnya sudah ada dengan mengolahnya menjadi barang manufaktur. Dalam mazab fisiokrat inilah yang nantinya akan melahirkan benih – benih teori yang akan berkembang menjadi pondasi dari sebuah bangunan sisitem ekonomi yang bernama kapitalisme, misalnya teori tentang pembagian surplus tentang harga barang dll.

Selanjutnya adalah mazab klasik, di dalam mazab klasik kita akan menemui dua orang yang paling menonjol dalam zaman ini, adam smith dan david richardo yang perlu dikaji dalam pemikiran ekonomi adam smith adalah uraiannya tentang harga barang. Adam smith menyatakan bahwa harga dari suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi barang tersebut selanjutya adalah sewa tanah dan modal yang ditanamkan oleh pengusaha, tiga komponen tersebut yang nantinya akan terkait dalam pembagian surplus dari produksi barang dalam proses distribusi hasil produksi tetapi nanti kita akan melihat ketimpangan dalam proses distribusinya dan ketimpangan tersebut yang merupakan pokok bagi system ekonomi kapitalis semisal mengenai upah yang merupakan komponen dari proses produksi, teori mengenai upah yang dipaparkan oleh adam smith adalah sejumlah uang yang diperkirakan cukup bagi buruh untuk mempertahankan hidup, inilah yang disebut sebagai teori upah berdasarkan kebutuhan hidup. Lalu kemana larinya sejumlah surplus yang bersal dari nilai yang diciptakan oleh buruh ? surplus inilah yang kemudian masuk ke dalam kantong si kapitalis yang diasumsikan sebagai upah atas jasa modal  


Selanjutnya apabila kita berbicara mengenai mazab klasik maka kita tidak dapat melepaskannya dari seorang yang bernama david richardo sesungguhnya antara david richardo dengan pendahulunya yang bernama adam smith tidak terdapat perbedaan – perbedaan yang cukup mencolok mengenai konsepsinya tentang ekonomi, mengenai hal pembentukan harga david richardo juga mengemukakan bahwasanya harga suatu barang ditentukan oleh jumlah tenaga kerja yang terlibat dalam proses produksi barang tersebut. Konsepsinya nengenai harga barang itu akan berimbas pada teorinya tentang upah, bahwasanya upah buruh hanya disesuaikan dengan kebutuhan sang buruh untuk mempertahankan hidupnya tidak kurang tidak lebih itulah yang dinamakan hukum besi david richardo kalaupun dalam kenyataanya upah buruh naik menurut david richardo hal itu hanya bersifat temporary atau sementara saja karena menurut david richardo hukum besi merupakan harga keseimbangan bagi buruh. tetapi yang kemudian menarik di sini adalah teori tentang perdagangan internasional yang merupakan salah satu pokok dari pemikiran ekonomi david richardo hal ini sangat berkaitan dengan penekanan upah buruh tadi dalam logika perdagangan internasional akan ditemukan konsepsi mengenai keunggulan komparatif yaitu kemampuan suatu bangsa untuk memproduksi suatu barang yang biaya produksinya relative lebih murah apabila dibandingkan dengan negara lain yang memproduksi barang yang sejenis dan apabila dikaitkan dengan penekanan upah buruh tadi akan terlihat bahwa buruhlah yang dijadikan keunggulan komparatif tersebut 

Apabila pada mazab klasik kita telah melihat mengenai perkembangan pemikiran ekonomi adam smith dan david richardo kita akan menemui kecenderungan – kecenderungan pada system ekonomi yang kapitalistik maka pada masa mazab ekonomi neo klasik kita akan menemui kritik terhadap system ekonomi yang kapitalistik tersebut seperti yang telah disebutkan diatas orang yang mampu mengupas kapitalisme adalah Mark kritik mark akan lebih mendasarkan pada pencurian terhadap surplus distribusi barang produksi pengusaha terhadap buruh, mark menamakan teorinya ini treori nilai lebih. Mengenai harga barang  Mark juga sepakat dengan adam smith bahwa harga suatu barang ditentukan oleh banyaknya kerja pada proses produksi dan mark menggunakan tolak ukurnya adalah jam kerja. Mengenai teori upah yang digagas david richardo mark menemukan adanya kecurangan yang dilakukan oleh kaum pengusaha semisal pengusaha membeli buruh untuk jam kerja selama 8jam dengan gaji 10 ribu sebenarnya untuk mendapatkan upah sejumlah 10 ribu buruh cukup bekerja selama 6 jam tetapi karena buruh tadi telah dibeli tenaganya selama 8 jam maka sisa 2 jam tadilah yang merupakan surplus yang seharusnya dinikmati oleh buruh tetapi pada kenyataanya surplus tadi masuk ke kantong pengusaha.  

Mark kemudian tidak berhenti pada tahap itu saja kritiknya kemudian berlanjut hingga tahap ramalan mark mengenai runtuhnya kapitalisme akibat adanya over produksi, mark yakin bahwasanya kapitalisme pasti akan runtuh karena dia melakukan analisa terhadap kondisi obyektif yang terjadi di dalam masyarakat pembagian upah yang didasarkan pada hukum besi david richardo pada saatnya akan membawa kapitalisme pada keruntuhannya sendiri akibat daya beli masyarakat yang menjadi menurun karena upah yang diberikan hanya terbatas pada jumlah yang dibutuhkan untuk tetap mempertahankan hidup akibatnya buruh tidak mampu melakukan konsumsi barang produiksi yang dihasilkan oleh pengusaha. selanjutnya adanya persaingan diantara perusahaan kapitalis yang berlanjut pada pemacuan untuk memproduksi barang yang banyak yang pada akhirnya akan membawa dampak terhadap penuhnya pasar atas barang – barang produksi akhirnya pasar menjadi jenuh dan berakhir pada menurunya tingkat konsumsi masyarakat yang berlanjut pada keruntuhan kapitalisme

0 komentar:

Posting Komentar