Mencari Jejak Di alam

Saya Berenang di Samudra Kehidupan dan belajar menerjang setiap deruh ombak. sembari meneguk Hikmah hidup.

Mencari Jejak Di alam

Saya Berenang di Samudra Kehidupan dan belajar menerjang setiap deruh ombak. sembari meneguk Hikmah hidup.

Mencari Jejak Di alam

Saya Berenang di Samudra Kehidupan dan belajar menerjang setiap deruh ombak. sembari meneguk Hikmah hidup.

Mencari Jejak Di alam

Saya Berenang di Samudra Kehidupan dan belajar menerjang setiap deruh ombak. sembari meneguk Hikmah hidup.

Mencari Jejak Di alam

Saya Berenang di Samudra Kehidupan dan belajar menerjang setiap deruh ombak. sembari meneguk Hikmah hidup.

Minggu, 27 November 2011

Izinkan Facebook jadi sekolah

aku hanya seorang bidan yang membantu kalian (manusia)melahirkan gagasan dari diri kalian. (socrates)

A :kenapa begitu? karena facebook jadi ruang belajar yang baik..
B :ah tidak juga!!!
A: ya, pengamatan aku, facebook menjadikan banyak jadi pelajar yang disiplin..
B : masa sie ??
A: iyalah...sederhana, animo orang untuk tetap belajar hadir lewat rasa penasaran dengan komentar dari teman2 facebooknya.... selain itu, di facebook orang lebih bebas memilih setiap materi yang mau dipelajari. mereka (user) membuka forum/group sesuai minatnya.. hahah hebat kan. facebook mirip taman eclusia dalam cerita socrates. tempat berdiskusi...
B: mmmmm aku lebih melihat facebook sebagai teman curhat Usernya..
A: mungkin begitu..
B: hampir sebagian besar status user adalah curhat tentang pengalaman keseharian mereka. apalagi cewe..
A: iya... tapi disatu sisi dia jadi teman curhat yang baik. disisi lain, facebook juga melahirkan pujangga dadakan.
B: iya, status status usernya sudah seperti puisi.
A: kalau facebook jadi sekolah, mungkin ga ya banyak peminatnya??

Praktik Logika I

 Materi I :
keingin tahuan merupakan fitrah dasar manusia. dalam proses berpikir, hanya akan melahirkan dua kemungkinan yaitu benar dan salah. untuk mencapai kebenaran kita membutuhkan keerangka berpikir yang benar. pada dasarnya manusia selalu berpikir pada dua pertanyaan utama yaitu "Apa Itu? " dan "mengapa begitu?". menjawab "apa itu? atau apa sesuatu itu?" maka jawabannya adalah definisi. kemudian untuk menjawab "mengapa begitu? atau mengapa sesuatu itu begitu? maka jawabannya adalah argumentasi....
bagaimana menyusun definisi dan argumentasi yang baik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan diatas, ini menjadi pembahasan dalam logika..
Praktek :
Apa Itu manusia?
mengapa manusia begitu???

bersambung.....

Sabtu, 26 November 2011

SABDA ALAM

Jadikan Setiap penghuni Bumi sebagai Guru..
Ambil Hikmah dibalik gerak ragawi alam semesta
belajar tunduk pada sesama...
jangan angkuh memandang dunia...
asal kita adalah alam, akan kembali pada alam


Alam sedang mengajarkan kita...
hanya bagi yang berpikir, mampu menembus fenomena alam..
disana, dibalik sketsa indra, ada mutiara hikma... gali dan belajarlah pada mereka (alam)
disetiap hembusan angin, setiap alliran air, disetiap[ butir pasir, disetiap sehelai rumput, ada beribu hikma..
itu dia sabda alam, firman tuhan yang tidak disampaikan dan dituliskan oleh para pembawa risalah..



Ary toteles .. merapi 2011

Modernitas Di indonesia dari mana asalnya??

Modernitas versi Rene Descartes : "Aku berpikir, maka aku ada".
Modernitas Versi Anak Gaul indonesia : "Aku Beli, maka Aku ada".
Modernitas sebuah cara pandang atau gaya hidup???

Ale Rasa , beta rasa

Ale Rasa, Beta Rasa....
ale saki didaging, beta rasa dihati...
sio sudara, mari manari pegang parang...
katong bicara ala kapitang....

sio satu pung dara su malele
biking katong mau cakalele
lapas sudah dong  jang pele
biar basudara kasi ancor lele....

ale rasa, beta rasa

Jumat, 25 November 2011

aku.... antara khayalan dan Perasaan

khayalku : Seberapa besar cintamu pada dunia dibandingkan kekuatanmu melepaskannya?

rasaku : yang sedang ku pelajari bagaimana melepaskan cinta pada dunia..

khayalku : upaya apa yang kamu sudah lakukan?

rasaku : belum ada apa-apa, aku baru mampu merasakan betapa dunia ini rapuh, dan kehidupanku hanya sementara.. maukah kamu (khalayalku) mendukung aku berpikir tentang kejelekan dunia?

khayalku: tergantung kemana indra melangkah, disitu aku merangkum. kamu (rasaku) yang menilai..

rasaku:  benar juga, tapi alangkah baiknya jika kita persiapkan bekal untuk perjalanan berikutnya. maukah kalian mendukung aku?

khayalku:  cinta dan tidaknya tergantung kamu (rasa) dan indra.. aku(khayal) hanya menyimpan apa yang diterima indra dari alam. indra melihat, kamu (rasa mempresepsikan, kapanpun kalian mau memanggil simpanan (pengetahuan yang terekam) aku akan memberi. jadi kita berdua sama-sama punya tugas, tinggal dalam tubuh, indra yang berhubungan dengan dunia. kita butuh kerja sama untuk memproteksi masukan-masukan indra ke dalam akal...

rasaku: asal kamu bisa kerja sama, rumah kita (tubuh) akan utuh..:-)
 
Bersambung....... (ary toteles, kaki gunung merapi)

Aku Berdebat Dengan Iblis

Ary Toteles...

Ini berawal dari salah satu forum disitus jejaring social , aku di undang seorang teman diforum filsafat. Forum tersebut hanya dikhususkan untuk  “Filsafat Dan Logika”. Berhubung aku sangat berminta dengan wacana filsafat, maka akupun bergabung.
Disana (forum) Pikirku ternyata banyak juga peminat filsafat di Indonesia. Sebelum masuk forum tersebut, dalam benakku bahwa “filsafat “ dimata anak bangsa Indonesia hanyalah omongan sampah yang tak punya peminat. Namun setelah masuk bergabung disitu, cukup banyak manusia Indonesia yang “menekuni filsafat”.
Keberagaman aliran filsafat yang dianut anggota group jadi factor terpenting mendorong dinamika forum tersebut. Banyak tema yang yang coba diangkat dalam forum itu, namun sebagian besar membahas eksistensi tuhan. Mmmm pembahasan yang pelik…
Sempat terlintas Dalam benakku, apa agama orang orang ini?  Maksudnya, ternyata masih banyak manusia yang tidak puas dengan kata “tuhan”. mereka menggugat konsep konsep ketuhanan. Apakah ini seuatu ketidak puasan terhadap “kaum teolog” atau memang manusia tidak suka dengan adanya tuhan? Mmmm, resah, tapi kusadar kalau ini forum filsafat. Sudah menjadi hal biasa berimajinasi sampai mendekonstruksikan nilai atau konsep-konsep yang sudah mapan. Inilah corak pemikiran yang sedang berkembang dizaman kita ini. Bisa dibilang zaman postmodern yang cirri khasnya adlah mempertanyakan kembali (dekonstruksi) konsep yang sudah mapan diera modern. Hematku ,Ini merupakan satu bentuk kritik terhadap wacana modernitas yang dinilai tak mampu menjawab krisis spiritual serta matinya kemanusiaan. Salah stau pelopor post moden adalah nietzhe yang terkenal dengan pernyataannya bahwa “Tuhan telah mati”.
Setelah lihat lihat tema yang ditawarkan diforum tersebut, aku tertarik dengan salah satu topic digroup itu. Kurang lebi begini pertanyaanya:  “apakah tuhan itu ada”?bagaimana dengan gugatan iblis terhadap tuhan bahwa jika adam berdosa atas hasutanku? Lantas atas hasutan siapa aku menggoda adam?
Pernyataan ini sebenarnya maslah klasik didunia filsafat. Dieropa pada abad pertengahan, arus besar pemikiran manusia (filsafat) berkutat pada wacana eksistensi tuhan dan eksistensi manusia.  Pergulatan antara “teosentris” VS “antroposentri” menjadi tema besar dalam sejarah eropa di zaman itu. Hingga mencapai puncak pada Renaisance.
Menurutku, disini sebenarnya titik kritik ketuhanan, karena para pelaku agama mengatas namakan tuhan untuk mengeksploitasi sesame manusia. Ketidak puasan atas pembunuhan sisi kemanusiaan yang mendorong perdebatan panjang dalam sejarah pemikiran manusia yaitu antara agama dan filsafat.
Lantas bagaimana dnegan perkembangan pemikiran didunia timur?
Tak bisa dipungkiri, arus peerkembangan filsafat dari dunia barat sangat berpengaruh terhadap peradaban timur. Pasca revolusi perancis, kemudian era renaissance dan aufklarung, banyak Negara-negara asia merdeka. Semua itu tak lepas dari arus besar pemikiran eropa. 
Kembali ke tema utama yang hendak kubahas bahwa, “apakah tuhan itu ada”?bagaimana dengan gugatan iblis terhadap tuhan bahwa jika adam berdosa atas hasutanku? Lantas atas hasutan siapa aku menggoda adam? Pertanyaan ini bagi sebagian orang khususnya kaum teolog murni, dianggap pertanyaan yang sesat bahkan tak berguna, namun bentuk pertanyaan seperti ini yang perlu kita diskusikan dan kaji lebih jauh. Hemat saya, hadirnya pertanyaan seperti itu adalah satu tantangan bagi agama untuk kemudian melawan arus besar pemkiran “ manusia”. Bersandar pada kitab suci, namun sejauh mana mampu kebenaran agama monoteis tersebut. Munculnya pertanyaan seperti itu tak lepas dari situasi sosial. Contohnya  di indonesia sebagai negara berasas pancasila dan berketuhanan yang maha-esa (agama) masih banyak terjadi tindakan “kriminal (teror, separatis, dll)” yang mengatas namakan agamana. Dalam kondisi seperti ini, kepercayaan masyarakat terhadap kebenaran agama sebagai sumber “kedamaian dan keselamatan” malah melahirkan teror dan ketidak nyamanan pada manusia. Disinilah sebenarnya tantangan kita sebagai manusia “beragama dan bangsa berbudaya” untuk bagaimana membumikan nilai nilai perdamaian abadi dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Hahaha sok nasionalis mode on..hahah
Sudah pasti pembaca bertanya, kenapa saya mengambil Judul “aku berdiskusi dengan Iblis”? padahal tulisanku hanyalah deskripsi perjumpaanku dengan teman-teman diforum flsafat. Lantas korelasinya dengan komunikasi interaktif dengan iblisnya diamana? Dan apa sebenarnya iblis yang ku maksud?
Sebagai seorang muslim yang percaya dengan eksistensi tuhan, saya juga ingin mengajukan pemikiran saya terkait pola pola pertanyaan dekonstruktif seperti pertanyaan diatas. disatu sisi, ku anggap satu ancaman serius bagi kalangan umat muslim. terutama bagi kalangan intelektual yang suka bergelut dalam dunia filsafat. Kenapa para intelektual?  karena kecendrungan kaum intelektual muslim dalam mempelajari filsafat banyak mengacu pada corak pemikiran barat. disisi lain, upaya kaum teolog menutup diri dari serangan pernyataan  filosofis seperti ini. Alih-alih paranoid dengan perdebatan kaum mu’tazila dengan para teolog diabad 7 hijriah. Dimana filsafat dinilai sebagai produk yunani dan notabenenya adalah kaum kufur. Mmmm.. kalo sudah ada kata “kuffut” pasti diindentikan dengan hasutan iblis.. mmmm.. bingung deeh..hahaha... dari kaum filusuf, hendak meniadakan tuhan,,, dari kalangan awam yakin akan keberadaan tuhan, tapi mereka lebih yakin kalo iblis lebih dekat dengan mereka... hahahahhaha dikit dikit iblis, dikit dikit iblik..hahah...lantas iblis itu apa? Segalanya diidentikan dengan iblis, padahal iblis pun tidak nyata.. apakah hanya oposisi binner antara kebaikan (tuhan) dan kejehatan (iblis)?? Hahaha

Bersambung......................

Kamis, 17 November 2011

Antara Tuhan dan Angka NOL

tuhan : kata orang islam, tuhan itu tak berawal dan berakhir, dia diluar ruang dan waktu..

Nol : kata orang matematika, angka nol secara bentuk (geometrik angka/bilangan) tak punya awal dan akhir.

tuhan:  tuhan memberi segala sesuatu kepada mahluknya, kepunyaan dia tidak berkurang.

Nol : Nol jika dibagi dengan angka berapa pun (kecuali Nol) hasilnya tetap nol, artinya tidak berkurang dan tidak bertambah.

Tuhan : derajat hamba (mahluk) dinilai bergantung amal ibadah (kedekatan) kepada tuhan.

Nol : jika angka dibelakang koma (kedekatan dengan Nol) akan bertambah nilainya (0,001), semakin dekat (0,01) akan lebih bertambah nilainya. (10)..

Tuhan: aku ada, namun kebanyakan mahlukku menganggap aku tidak ada (secara materi/alam indra).

Nol : angka nol sering dibilang "kosong"(tidak ada), bukan berarrti "tidak bernilai" (ada).. 

Tuhan : jika mahluk dihadapkan denganku, maka dia akan hancur lebur (contoh jibril disaat isra mi'raj nabi)

Nol : jika dikalikan dengan angka berapapun, akan tetap sama dengan NOl

Tuhan : jika mahluk ingin melebihi tuhan, tak akan sanggup.karna kekuatan tuhan "tak terhingga"..

NOL : jika angka berapapun (kecuali nol) dibagi dengan NOL, hasilnya tetap tak terhingga (~)...

apakah filsafat matematika sedang mengajarkan kita untuk mengenal tuhan??