Oleh
: Ary Toteles
Indonesia dikagetkan
dengan Buku terbitan Gramedia yang berjudul “5 KOTA PALING BERPENGARUH
DIDUNIA”. Buku ini menjelaskan tentang lima kota yang berpengaruh di dunia,
yakni Yerusalem (Israel), Athena (Yunani), Roma (Italia), London (Inggris), dan
New York (Amerika Serikat). Yerusalem disebutkan murni milik Israel. Namun
dinilai menghina nabi umat muslim.
Pada Pembahasan Kota
Yerusalem di halaman 24 dalam buku karya Douglas Wilson ini memaparkan
bahwa “Selanjutnya ia (Muhammad) memperistri beberapa
wanita lain. Menjadi seorang perampok dan perompak, memerintahkan penyerangan
terhadap karavan-karavan Mekah. Dua tahun kemudian, Muhammad memerintahkan
serangkaian pembuhuhan demi meraih kendali atas Madinah, dan di tahun 630 M ia
menaklukkan Mekah”.
halaman 25 alinea kedua
dan ketiga. Di sana ia menafsirkan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad selalu
ditegakkan dengan pedang. Hendaknya materinya bisa dibaca kembali apakah buku
tersebut sesuai dengan fakta atau tidak.”[1]
Setelah cari-cari
digoogle, ternyata saya menemukan salah satu resensi buku “5 kota berpengaruh
di dunia”. Pada blog tersebut ditulis bahwa “The book was definitely aimed at a Christian
audience. However, he often interpreted Scripture in a non-standard way,
especially Biblical prophecies. For example, he stated that Rev. 13 referred to
Nero's persecution of the Christians during his reign, whereas it's
traditionally interpreted as referring to a world leader during the End Times[2]. Artinya bahwa
konteks buku ini dikhususkan kepada ummat kristiani, namun dari pihak gramedia
tidak "Jujur" atau tidak memberikan kriteria serta kategori
khusus pada buku tersebut. Sehingga melahirkan salah tafsir yang berujung pada
Konflik sara.
Sebagai Umat muslim, saya kesal melihat hal seperti ini. Agama islam di indonesia sebagai agama mayoritas dan sebagai agama yang diakui secara hukum oleh UU NKRI. itu Artinya bahwa,
Perusahan penerbit sekelas Gramedia sudah seharusnya mempertimbangkan secara matang hal ini. Kesalahan seperti ini bisa memicu tindakan anarkis dari Kalangan Muslim Yang Awam. aku pikir ini bukan sekedar kekeliruan, tetapi ini sudah bisa dibilang kesengajaan. Ada proses
seleksi buku untuk memproteksi buku-buku yang layak cetak. Selain itu juga
proses editor tidak jujur dalam memberikan pernyataan kepada khalayak pembaca
terkait soal kontekstual buku tersebut. menurut ku ini pelanggaran Fatal. Wajib Diberi Hukuman.
Sebagai Masyarakat
indonesia (khususnya masyarakat
Maluku). Saya pernah hidup di daerah konflik sara, dan merasakan betapa tidak
nyaman hidup saling bermusuhan. Saya menilai bahwa kasus seperti ini sangat
berpotensi untuk memicu konflik antar umat beragama. Artinya bahwa ketika
beredar wacana seperti ini dimasyarakat, akan berdampak pada pola kehidupan
berbangsa dan bernegara yaitu kerukunan beragama di indonesia. oleh karena itu, Perlu ada tindakan dari pemerintah indonesia dalam menyikapi hal ini. sebagai negara Hukum sudah seharusnya bertindak secara Hukum.
Gramedia
Akhirnya Minta Maaf
Menanggapi
keberatan umat Islam atas terbitnya buku "5 Kota Paling Berpengaruh di
Dunia" karya Douglas Wilson yang memuat penghinaan kepada Nabi Muhammad
saw, pihak Gramedia akhirnya mengeluarkan surat permintaan maaf.
Karena setelah diteliti
buku tersebut benar - benar berisi penghinaan kepada Nabi Muhammad seperti yang
beritakan islamedia sebelumnya.
Pihak Gramedia berjanji
akan menarik sekaligus memusnahkan buku karangan penulis Douglas Wilson
tersebut.
Berikut isi lengkap
surat permintaan maaf tersebut yang ditanda tangani oleh direktur utama
Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata.
"Dengan ini
mewakili Penerbit Gramedia Pustaka Utama, kami mohon maaf sebesar-besarnya atas
keteledoran kami telah menerbitkan terjemahan bahasa Indonesia “5 Kota Paling
Berpengaruh di Dunia”, apa adanya, dari buku asli berjudul “5 Cities that Ruled
the World”, karya Douglas Wilson. Tidak ada unsur kesengajaan dalam hal ini,
dan karena itu kami telah menarik buku tersebut, dan segera
memusnahkannya."
Terimakasih dan salam
hormat,
Wandi
S Brata,
Direktur
Utama Gramedia Pustaka Utama
-----------------------------------------------------------------[3]
Saran saya kepada
Seluruh Penerbit (di indoensia)
Ketika hendak menerima
naskah tulisan, perlu diteliti lebih dahulu konteks buku tersebut. Sehingga
tidak menjadi polemik atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kontroversi
adalah hal biasa, namun ketika menyinggung hal paling krusial seperti Agama
maupun Suku, saya harap untuk lebih berhati-hati. Kasus PT Gramedia, bukanlah
hal pertama di indonesia. Namun setidaknya ini jadi pelajaran buat kita semua.
Salam… Binekha tunggal Ika.. berbeda-beda tetapi satu jua… jangan pernah Memisahkan kesatuan kita, jangan pernah Merusak Budaya “beragama” kita. Mari kita jaga kerukunan di Tanah Ibu pertiwi.. J
Salam… Binekha tunggal Ika.. berbeda-beda tetapi satu jua… jangan pernah Memisahkan kesatuan kita, jangan pernah Merusak Budaya “beragama” kita. Mari kita jaga kerukunan di Tanah Ibu pertiwi.. J
[2] http://differenttimedifferentplace.blogspot.com/2009/11/five-cities-that-ruled-world-by-douglas.html
0 komentar:
Posting Komentar