Minggu, 27 Februari 2011

Untuk Ayah



kita jauh, namun dekat.
kita terpisah, namun menyatu.
kita berbedan amun sama.
kita dua, tapi satu jua.

do'amu akan menjadi senjataku untuk mengarungi dunia.
rahasiamu menjadi perisai untukku.
petuahmu akan menjadi penuntun hidupku.
kitau jauh, namun dekat.

engkau telah pergi ke persinggahan berikutnya.
sementara aku? masih mencari alamat persinggahan itu.
engkau kembali, ke asalmu.
sementara aku? masih mencari bagaimana kembali sebelum waktu kembali.
engkau menjanjikan sebuah kebersamaan di ama mo'omini rasulullah.
janjimu mengharuskanku untuk kembali ke amanusa paunusa.
engkau pergi meninggalkan janji, engkau pergi menyisahkan tugas.
sementara aku? harus mengemban amanah dari "ata ala paiya hahuri malesia".
walau kita terpisah, namun selalu menyatu dalam tugas dan tanggung jawab sebagai amanah Mani Adam.

kini jasadmu telah kembali menjadi tanah,
ruh mu kembali bangkin untuk melanjutkan perjalannya.
dan aku?! aku masih tetaplah segumpal darah dan dagimmu yang terus membengkak.
aku masih tetaplah "SETITIK RAHASIAMU"..

kemaren, engkau bernapas, akupun dmeikian.
kemaren, engkau makan, begitu juga aku.
kemaren, kita sama, kita manusia.
kita dua, namun sekarang engkau tiada, engkau berubah.
namun bagiku, kita sekarang menyatu.
aku dengan kesadaranku, engkau dengan perjalananmu..
kita menyatu dalam inalillahi wa innailaihi rojiun..

0 komentar:

Posting Komentar