Jumat, 08 Juni 2012

WACANA PERUSAK KERUKUNAN


Oleh : Ary Toteles



Indonesia dikagetkan dengan Buku terbitan Gramedia yang berjudul “5 KOTA PALING BERPENGARUH DIDUNIA”. Buku ini menjelaskan tentang lima kota yang berpengaruh di dunia, yakni Yerusalem (Israel), Athena (Yunani), Roma (Italia), London (Inggris), dan New York (Amerika Serikat). Yerusalem disebutkan murni milik Israel. Namun dinilai menghina nabi umat muslim.

Pada Pembahasan Kota Yerusalem di halaman 24 dalam buku karya Douglas Wilson ini memaparkan bahwa  Selanjutnya ia (Muhammad) memperistri beberapa wanita lain. Menjadi seorang perampok dan perompak, memerintahkan penyerangan terhadap karavan-karavan Mekah. Dua tahun kemudian, Muhammad memerintahkan serangkaian pembuhuhan demi meraih kendali atas Madinah, dan di tahun 630 M ia menaklukkan Mekah”.


Gambar  Kutipan "Penghinaan"
Sumber :( Resensi Buku di Google Book)

halaman 25 alinea kedua dan ketiga. Di sana ia menafsirkan bahwa agama yang dibawa Nabi Muhammad selalu ditegakkan dengan pedang. Hendaknya materinya bisa dibaca kembali apakah buku tersebut sesuai dengan fakta atau tidak.”[1]
Setelah cari-cari digoogle, ternyata saya menemukan salah satu resensi buku “5 kota berpengaruh di dunia”. Pada blog tersebut ditulis bahwaThe book was definitely aimed at a Christian audience. However, he often interpreted Scripture in a non-standard way, especially Biblical prophecies. For example, he stated that Rev. 13 referred to Nero's persecution of the Christians during his reign, whereas it's traditionally interpreted as referring to a world leader during the End Times[2]. Artinya bahwa konteks buku ini dikhususkan kepada ummat kristiani, namun dari pihak gramedia tidak "Jujur" atau tidak memberikan kriteria serta  kategori khusus pada buku tersebut. Sehingga melahirkan salah tafsir yang berujung pada Konflik sara.
Sebagai Umat muslim, saya kesal melihat hal seperti ini. Agama islam di indonesia sebagai agama mayoritas dan sebagai agama yang diakui secara hukum oleh UU NKRI. itu Artinya bahwa, Perusahan penerbit sekelas Gramedia sudah seharusnya mempertimbangkan secara matang hal ini. Kesalahan seperti ini bisa memicu tindakan anarkis dari Kalangan Muslim Yang Awam. aku pikir ini bukan sekedar kekeliruan, tetapi ini sudah bisa dibilang kesengajaan. Ada proses seleksi buku untuk memproteksi buku-buku yang layak cetak. Selain itu juga proses editor tidak jujur dalam memberikan pernyataan kepada khalayak pembaca terkait soal kontekstual buku tersebut. menurut ku ini pelanggaran Fatal. Wajib Diberi Hukuman.
Sebagai Masyarakat indonesia (khususnya masyarakat Maluku). Saya pernah hidup di daerah konflik sara, dan merasakan betapa tidak nyaman hidup saling bermusuhan. Saya menilai bahwa kasus seperti ini sangat berpotensi untuk memicu konflik antar umat beragama. Artinya bahwa ketika beredar wacana seperti ini dimasyarakat, akan berdampak pada pola kehidupan berbangsa dan bernegara yaitu kerukunan beragama di indonesia. oleh karena itu, Perlu ada tindakan dari pemerintah indonesia dalam menyikapi hal ini. sebagai negara Hukum sudah seharusnya bertindak secara Hukum.

Gramedia Akhirnya Minta Maaf
Menanggapi keberatan umat Islam atas terbitnya buku "5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia" karya Douglas Wilson yang memuat penghinaan kepada Nabi Muhammad saw, pihak Gramedia akhirnya mengeluarkan surat permintaan maaf.
Karena setelah diteliti buku tersebut benar - benar berisi penghinaan kepada Nabi Muhammad seperti yang beritakan islamedia sebelumnya.
Pihak Gramedia berjanji akan menarik sekaligus memusnahkan buku karangan penulis Douglas Wilson tersebut.
Berikut isi lengkap surat permintaan maaf tersebut yang ditanda tangani oleh direktur utama Gramedia Pustaka Utama, Wandi S Brata.
"Dengan ini mewakili Penerbit Gramedia Pustaka Utama, kami mohon maaf sebesar-besarnya atas keteledoran kami telah menerbitkan terjemahan bahasa Indonesia “5 Kota Paling Berpengaruh di Dunia”, apa adanya, dari buku asli berjudul “5 Cities that Ruled the World”, karya Douglas Wilson. Tidak ada unsur kesengajaan dalam hal ini, dan karena itu kami telah menarik buku tersebut, dan segera memusnahkannya."
Terimakasih dan salam hormat,
Wandi S Brata,
Direktur Utama Gramedia Pustaka Utama
-----------------------------------------------------------------[3]
Saran saya kepada Seluruh Penerbit (di indoensia) 
Ketika hendak menerima naskah tulisan, perlu diteliti lebih dahulu konteks buku tersebut. Sehingga tidak menjadi polemik atau terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Kontroversi adalah hal biasa, namun ketika menyinggung hal paling krusial seperti Agama maupun Suku, saya harap untuk lebih berhati-hati. Kasus PT Gramedia, bukanlah hal pertama di indonesia. Namun setidaknya ini jadi pelajaran buat kita semua.

Salam… Binekha tunggal Ika.. berbeda-beda tetapi satu jua… jangan pernah Memisahkan kesatuan kita, jangan pernah Merusak Budaya “beragama” kita. Mari kita jaga kerukunan di Tanah Ibu pertiwi.. J









0 komentar:

Posting Komentar